Cidaun MC News-Kehadiran tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) sejauh ini cukup
membantu dalam mengatasi kekurangan guru PNS di Kecamatan Cidaun. GTT di Kecamatan
Cidaun sebanyak kurang lebih 200 orang guru.
“Berkenaan dengan keberadaan GTT yang mengajar di beberapa sekolah di Kecamatan Cidaun, dapat membantu kegiatan belajar mengaja Guru PNS di berbagai sekolah di Kecamatan Cidaun” Kata Koswara, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah SMPN 2 Cidaun)
‘’Sementara itu jika berbicara mutu seorang guru juga tidak dinilai dari honorer atau PNS. Bukan tidak mungkin GTT kemampuan diatas guru PNS. Mungkin nasibnya saja yang kurang beruntung,’’ katanya.
Adapun yang menjadi prioritas ke depan, yakni meningkatkan etos kerja tenaga pendidik, tanpa harus ditekan, melainkan atas kesadaran sesuai dengan sumpah seorang guru. Sedangkan untuk mutu pendidikan itu menjadi mutlak bagi setiap tenaga pendidik. Kompetensi mutu akan menjadi acuan berkualitas tenaga pengajar.
‘’Siapa yang malas-malasan akan tertinggal. Perlu terus belajar meningkatkan aktualisasi diri,’’ imbuhnya. Masalah kesenjangan mutu pendidikan antara sekolah perkotaan dengan pedesaan yang kerap menjadi stigma dibenak masyarakat, menurut Koswara, tidaklah demikian adanya.
Pasalnya, pedesaan dan perkotaan itu hanyalah masalah letak. Namun soal mutu tenaga pendidik dan kurikulum pendidikan, sama di seluruh Indonesia. Kendala yang cukup dirasakan saat ini adalah pengawasan yang kurang terhadap guru-guru di pedesaan akibat jauhnya jarak dan tidak tersedianya alat transportasi bagi tenaga pengawas.
‘’Tentunya harapan kita dana operasional atau kendaraan dinas bisa ditingkatkan lagi, untuk menunjang pengawasan khususnya ke sekolah-sekolah di pedesaan,’’ pungkasnya.
"Kami
mengucapkan rasa terimakasih kepada para Kepala Sekolah, guru PNS dan
Komite Sekolah sekaligus kepada Pusbindik TK-SD Kecamatan Cidaun yang
telah mempekerjakan kami sebagai Guru Tidak Tetap" Kata Agus Sugianto,
S.Pd.I salah satu GTT di salah satu SD N di Cidaun (Fix’s)
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking