REDAKSI MEDIA CIDAUN NEWS: Jl. Pelabuhan Jayanti KM 04 Desa Cidamar Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur Tlep. 081222621600
gif
gif

Woensdag 29 Mei 2013

Warga Cidaun Tanyakan Dana Konvensasi Pasir Besi

Cidaun (C-Satoe) – Warga Kecamatan Cidaun mempertanyakan konvensasi dana bagi hasil dari pertambangan pasir besi di semenanjung pesisir laut Cidaun. Anggaran kadedeuh berbentuk sumbangan dari pengelola pertambangan pasir besi ke masyarakat, hingga sekarang belum ditrima warga. padahal, kerusakan infrastruktur jalan akibat lalu llintas material pasir besi sudah memprihatinkan.
Ahdiat Kartawijaya, tokoh masysarakat Cidaun kepada media membeberkan, janji uang kadedeuh hanya omong doang. Pasalnya hingga saat ini janji yang sempat dikemukan Humas salah satu perusahaan pertambangan pasir besi dan pemerintah, seperpun tidak diterima masayarakat.
“Ada isu dana kadedeuh sebesar Rp, 100 ribu/Kg dari hasil pertambangan diserahkan Perusahaan ke pemerintah. Namun dana itu hingga saat ini belum keterima masyarakat, bahkan tidak jelas kedudukannya,” beber Ahdiat saat dikonfirmasi media melalui telepon tadi sore (senin 04/01).
Lebih gamlang Ahdiat mengatakan, terlepas diterima atau tidaknya dana kededeuh itu warga cidaun tegas menolak pertambangan pasir yang merusa biodata laut dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat pesisir. “Kami juga kawatir, jika dana itu benar mengcur dan ditampung pemerintah, justru jadi ladang baru korupsi oknum pegawai,” cemasnya.
Dilain pihak, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDA&P) Kabupaten Cianjur, H. Oting saat akan dikonfirmasi media ini tidak ada ditempat. Menurut sejumlah staf di Dinas itu pejabat nomer satu di PSDA&P jarang masuk kantor. Sementara pejabat yang bertanggungjawab terhadap semua pertambangan pasir besi di Cianjur Selatan, H. Endang beberapa pekan terakhir ini sudah tidak masuk kantor karena sakit.
Informasi yang dihimpun media ini, operasional pertambangan pasir yang dilakukan PT. Mega Top, sudah berlangsung di beberapa titik di Cidaun. Eksplorasi yang menggunakan mesin pemisah pasir besai dan konsentrat, menyingkirkan usaha pertambangan rakyat yang selama ini terjadi.
Bahkan beberapa hari lalu, sebanyak kurang lebih tujuh container alat berat milik perusahaan itu datang ke lokasi pertambangan. Anehnya, warga yang hendak melihat bongkar pasang barang, dilarang perusahaan melalui satpam di lokasi pembongkaran. Parahnya lagi, container yang datang ke lokasi merusak sejumlah tiang listrik dan pohon di pinggir jalan.
Padahal asalnya pihak perusahaan dengan difasilitasi Dinas terkait, mengaku kedatanganya ke Cidaun bukan untuk merusak alam laut dan usaha rakyat.  namun setelah berjalan, banyak masyarakat yang selama ini menggantungkan diri dari pertambangan pasir besi, harus gigit jari. (rustandi)
 
sumber : http://www.cianjursatoe.com

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking